Jangan Lupa FOLLOW Blog ini Ya.....

RPP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN UNIT

Oleh Muhammad Nurdin Alaziz M.Ag (Saeutik Deui)

RPP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN UNIT

Mata Pelajaran : Fiqih dan Al-quran Hadits
Kelas / Semester : VIII / Genap
Standar Kopetensi : Memahami Jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan berdasarkan Q.S Al-Maidah Ayat 1 dan Q.S. Al-Maidah ayat 96

Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Unit

Salah satu dari berbagai Model Pembelajaran yang bisa di pakai untuk mengajarkan Fiqih dan Al-quran Hadits Dengan Materi Memahami Jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan berdasarkan Q.S Al-Maidah Ayat 1 dan Q.S. Al-Maidah ayat 96 adalah Model Pembelajaran Unit, Model pembelajaran Unit merupakan karya besar HC. Marison. Dalam metode ini keaktifan guru dalam menyajikan bahan pelajaran dan keaktifan peserta didik dalam belajar dapat diseimbangkan..

A. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN UNIT
Unit merupakan suatu kesatuan yang bulat, yang terdiri dari rangkaian bagian-bagian yang bersatu-padu dan serasi.
Sebagai suatu metode, Unit adalah suatu cara guru menyajikan bahan pelajaran dimana guru bersama peserta didik menentukan bahan pelajaran (dalam bentuk Unit) guna dipelajani oleh peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran.
Metode ini merupakan jalan keluar dari metode yang diciptakan oleh J.F. Herbart dan metode yang diciptakan oleh W.H. Kilpatrick. Kalau metode Herbart berpusat pada guru (teacher centered) yaitu guru aktif sedangkan peserta didik pasif. Metode yang diciptakan oleh W.H. Kilpatrick (metode proyek) peserta didik lebih aktif dari pada guru (child centered). Dengan Unit ini guru bersama peserta didik samasama merencanakan suatu Unit, sama-sama mencari alat-alat yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah, memberikan penilaian terhadap hasil yang dicapai dan sebagainya (sama-sama aktif)
B. PRINSIP-PRINSIP UMUM PENGAJARAN UNIT.
Pengajaran unit didasari oleh beberapa prinsip umum antara lain, adalah
B.1. Prinsip kurikulum terpadu.
Dibandingkan dengan kurikulum 1975 dan 1984 dimana kurikulum tersebut diorganisasikan secara korelasi, artinya beberapa mata pelajaran digabung menjadi satu dan dilaksanakan secara terpisah. Dan dengan melaksanakan pengajaran Unit kita tidak mengenal lagi batas-batas pelajaran yang satu dengan yang lain, sebab semua mata pelajaran telah dipadukan atau disatukan dalam pengajaran Unit.
B.2. Prinsip psikologi perkembangan.
Pengajaran unit dilaksanakan berdasarkan minat peserta didik, sebab peserta didik sendiri ikut merencanakan, dan sudah barang tentu didasarkan pada minat yang ada pada mereka.
B.3.Prinsip Team Teaching.
Pengajaran unit (proyek) dilaksanakan oleh peserta didik secara bersama dalam bentuk kerja kelompok yang beranggotakan beberapa orang. Adanya kerja kelompok akan menimbulkan sifat-sifat kerjasama yang sangat diperlukan dalam kehidupan bersama dalam masyarakat.

C. PRINSIP-PRINSIP KHUSUS YANG BERKENAAN DENGAN PELAKSANAAN PENGAJARAN UNIT.
1) Dalam pelaksanaannya harus dapat mencampurkan sekalian bahan pelajaran.
2) Disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
3) Penyelenggaraan harus dalam waktu yang cukup.
4) Didasarkan atas dorongan yang wajar dari peserta didik.
5) Harus dipecahkan oleh peserta didik sendiri.
6) Harus berpusat pada kehidupan yang nyata.
7) Direncanakan bersama-sama antara guru dan peserta didik.

D. CIRI-CIRI PENGAJARAN UNIT.
D.1. Ditinjau dari aspek sumber.
D.1.1. Mempunyai konsep sebagai integrasi peserta didik di dalam situasi lingkungannya secara menyeluruh.
D.1.2. Bersumber pada minat, kebutuhan, masalah-masalah dan tantangan-tantangan dari peserta didik atau masyarakat.
D.1.3 Berdasarkan pada aktivitas bersama, antara guru dan peserta didik.

D.2. Ditinjau dan aspek tujuan.
D.2.1 Tujuan lebih luas, mencakup semua aspek, baik kognitif, nilai dan sikap, maupun aspek keterampilan.
D.2.2. Tujuan langsung berkenaan dengan personalisasi peserta didik.
D.2.3. Tujuan-tujuan direncanakan bersama antara guru dan peserta didik.

D.3. Ditinjau dari aspek organisasi.
D.3.1. Disusun secara psikologis, dan keseluruhan bagian-bagian yang menitik beratkan pada artikulasi horizontal dan vertikal.
D.3.2. Difokuskan pada “here and now", dengan menggunakan masa lampau untuk membantu pengertian masa kini dan meramalkan atau mempersiapkan masa yang akan datang.
D.3.3. Mempergunakan pengalaman-pengalaman dari berbagai, bidang yang berhubungan dengan keseluruhan situasi.
D.3.4. Direncanakan secara fleksibel, dapat dirubah oleh guru-peserta didik, kurang terperinci, tidak begitu formal dan sistematis.

D.4. Ditinjau dan aspek implimentasi.
D.4.2. Menitik beratkan kepada partisipasi peserta didik.
D.4.3. Menitik beratkan pada belajar fungsional dan menggunakan situasi-situasi belajar yang produktif.
D.4.4. Mempergunakan berbagai prinsip belajar modern dan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
D.4.5. Mempergunakan sumber lebih luas dari bermacam-macam metode mengajar.
D.4.6. Evaluasinya luas, menilai keseluruhan petumbuhan dan perkembangan peserta didik yang sehubungan dengan unit itu; longitudinal, self and group evaluation, serta penilaian guru.

E. LANGKAH-LANGKAH PENGAJARAN UNIT.
Dalam pelaksanaan pengajaran unit, secara garis besarnya ada tiga langkah yang harus ditempuh.
E.1. Langkah perencanaan.
E.1.1. Bagi peserta didik yang baru pertama kali belajar dengan
pengajaran unit harus dijelaskan lebih dahulu belajar secara unit. Selanjutnya guru memotivasi dan mernbangkitkan minat peserta didik dengan jalan tanya-jawab, bercerita, memperlihatkan gambar-gambar. membicarakan topik di surat kabar atau majalah yang cukup menarik minat para peserta didik.
E.1.2. Guru bersama peserta didik menetapkan pokok masalah/unit dengan ketentuan.
1) Harus sesuai dengan minat, bakat dan latar belakang peserta didik.
2) Pokok masalah, penting bagi kurikulum dan bagi peserta didik.
3) Tersedia sumber buku dan hal lain yang menunjang pelaksanaan pokok masalah itu.
E.1.3. Guru dan peserta didik menetapkan aspek-aspek pokok masalah dan mata pelajaran yang ikut dalam pemecahan masalah tersebut.
E.1.4. Guru dan peserta didik menetapkan tujuan instruksional khusus.
E.1.5. Guru dan peserta didik menetapkan kelompok kerja dan sekaligus setiap kelompok itu diberi nama masing-masing.
E.1.6. Guru dan peserta didik menetapkan organisasi kelas seperti: Ketua, wakil, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi.
E.1.7. Guru dan peserta didik menetapkan tugas-tugas secara terperinci, baik tugas kelompok maupun tugas perorangan, termasuk pada perencanaan alat-alat, materi dan sumber (buku-bahan).
E.1.8 Guru bersama peserta didik menetapkan langkah-langkah kegiatan untuk hari-hari berikutnya, seperti :
1) Hal yang harus dikerjakan dan dikumpulkan.
2) Tempat yang harus dikunjungi.
3) Menetapkan jadwal secara terperinci.
4) Menetapkan tata tertib.
E.1.9. Menetapkan metode mengajar.
1) Metode mengajar di dalam kelas.
2) Metode mengajar di luar kelas.

E.2. Langkah pelaksanaan.
Langkah ini menunjukkan bahwa rencana yang telah disusun, antara lain berupa:
1) Para siswa mengatur tempat mereka belajar/bekerja. Apakah di dalam kelas atau di luar kelas.
2) Mempelajari sesuatu, misalnya: melakukan percobaan, mengerjakan soal matematik, membuat karangan, puisi, menggambar, latihan drama, mengunjungi tempat-tempat yang direncanakan, mengikuti ceramah dan nara sumber dan lain sebagainya.
3) Mengadakan diskusi, mengatur bahan, mengkoordinasikannya dengan kelompok lain, sehingga tugas jadi sempurna.
4) Menyiapkan laporan kelompok untuk disajikan pada laporan kelompok sewaktu diadakan pleno/kulminasi.

E.3. Langkah kulminasi dan penilaian.
Romine berpendapat bahwa kulminasi merupakan kegiatan terakhir dari pelaksanaan suatu unit, dimana evaluasi dapat dilakukan secara efektif.
Dalam kuminasi ini peserta didik memperlihatkan secara lisan maupun tulisan tentang basil yang dicapainya dalam kegiatan-kegiatan proyek.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kulminasi adalah usaha untuk melaporkan, meninjau kembali dan menyimpulkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan.
Selanjutnya secara terperinci pelaksanaan kegiatan itu pada umumnya diisi dengan diskusi, tanya-jawab, demonstrasi, aplikasi dan akhirnya sampai pada kesimpulan mengenai keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan.

E.3.1. Bentuk-bentuk kulminasi.
Bentuk-bentuk kulminasi dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Laporan kelompok baik secara tertulis, lisan maupun demonstrasi.
2) Pameran (mempertunjukkan) hasil-hasil yang bersifat seni.
3) Mengadakan program radio, dimana dapat diperdengarkan sesuatu yang bersifat uraian dan lagu serta musik yang berhubungan dengan Unit.
4) Mengadakan konser yang dilakukan oleh beberapa orang
peserta didik yang berbakat musik, yang lain mempelajarri sejarah komponis-komponis.
5) Pameran buku, booklet, majalah-majalah.
E.3.2. Tujuan kulminasi adalah :
1) Melengkapi pengetahuan peserta didik.
2) Membangkitkan motiv untuk memecahkan masalah.
3) Saling menukar pengalaman/informasi antar kelompok.

F. JENIS-JENIS UNIT
F.1. Berdasarkan organisasi kurikulum.
F.1.1. Unit berdasarkan mata pelajaran (Subject-Mater Unit).
Unit ini muncul atau dibuat berdasarkan mata pelajaran (masalah-masalah yang terdapat dalam mata pelajaran), seperti: agama, biologi, ilmu bumi, sejarah dan lain-lain.
F.1.2. Unit bidang keilmuan (Broad Field Unit).
Masalah yang dijadikan unit muncul dan bidang keilmuan sebagai gabungan beberapa mata pelajaran serumpun (AGAMA, IPS, BAHASA dan lain-lain).
F.1.3. Unit Pengalaman (Esperience Unit).
Masalah yang dijadikan topik muncul dari pengalaman manusia, seperti : budaya, pakaian, makanan, lalu-lintas, kependudukan dan lain-lain.

F. 2. Berdasarkan segi waktu pelaksanaannya dapat dibedakan:
F.2.1. Unit Okasional; Unit ini pelaksanaannya kapan dianggap perlu saja (tidak rutin).
F.2.2. Unit Rutin; Unit ini masuk pada program tahunan dan setiap tahun dilaksanakan, waktu pelaksanaannya diatur sesuai dengan kondisi dan situasi.
F.2.3. Unit Khusus; Unit ini biasanya berupa proyek. Misalnya kalau kita ingin peserta didik memilih suatu keterampilan yang akan ditampilkan dalam suatu pementasan.

G. KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN DAN KESULITAN-KESULITAN UNIT.
G.1. Keuntungan unit:
1) Semua hal yang dipelajari, berada dalam suatu hubungan keseluruhan.
2) Pelajaran menjadi lebih berarti karena sesuai dengan minat, bakat dan tingkat pertumbuhan peserta didik.
3) Mempunyai kesempatan untuk mempraktekkan nilai-nilai paham demokrasi, karena situasi kelas lebih demokratis.
4) Penggunaan azas-azas didaktik secara wajar, seperti: peragaan, minat, kerja kelompok, kerjasama, kerja sendiri, asas lingkungan. Semua itu mendapat tempat yang wajar sekali.
5) Penggunaan prinsip-prinsip psikologi belajar modern.
6) Penggunaan sumber yang luas, karena pelajaran berlangsung dengan melibatkan berbagai bidang ilmu.
7) Hubungan sekolah dengan masyarakat bertambah erat.
8) Peserta didik mendapat pengalaman langsung, sebab Unit menuntut aktivitas-aktivitas yang sungguh.

G. 2. Kelemahan-kelemahan Unit.
1) Memilih masalah yang akan dijadikan Unit bukan suatu pekerjaan yang mudah.
2) Melaksanakan Unit menuntut keahlian tersendiri dan ketekunan dari guru, serta dibutuhkan waktu yang lebih banyak dari biasanya.
3) Unit mempunyai organisasi yang kurang teratur.
4) Pelajaran dalam Unit merupakan satu kesatuan, berbagai ilmu pengetahuan. Ada kemungkinan pelajaran itu diberikan secara dangkal dan kabur.
5) Pengetahuan pesenta didik pada waktu keluar sekolah akan berbeda-beda (sesuai dengan minat yang dimilikinya).
6) Unit memerlukan biaya dan alat cukup mahal.

Daftar Kutipan.
1) Ramayulis, Metodologi Pengajaran (Fakultas Tarbiyah lAIN, Imam Bonjol Batusangkar, 1981), hal. 63.
2) Edith E. Bigs, Freedom to Learn, an Activity Learning (Wesley Canada Addison Ltd. 57, 1969), hal. 44.
3) Drs. Rualan Latief, Cara belajar Siswa Aktif (CPSA), (Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol, Padang, 1985). hal. 57 - 60.
4) Maksudi Taredja, dick. Metode Pengajaran Unit, (Jakarta: Prayek P3G Depdikbud, 1980), hal. 28.

H. RPP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN UNIT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : MTs Nurul Huda Lembang
Mata Pelajaran : Fiqih dan Al-quran Hadits
Kelas / Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan berdasarkan QS Al-Maidah Ayat 1 dan Q.S. Al-Maidah ayat 96
Pertemuan ke :16
Waktu : 5 x 40 menit ( 5 jam pelajaran )

A. Standar Kompetensi
Memahami ayat-ayat Al-Qur'an tentang jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan dan Mengetahui jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan

B. Kompetensi Dasar
1.1. Membaca QS Al-Maidah Ayat 1 dan Q.S. Al-Maidah ayat 96
1.2. Menjelaskan arti QS Al-Maidah Ayat 1 dan Q.S. Al-Maidah ayat 96
1.3. Menjelaskan ciri-ciri binatang yang halal dan haram dimakan.
1.4. Menjelaskan ketentuan-ketentuan menyembelih binatang.
1.5. Mempraktekkan tata cara menyembelih binatang
C. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1.1.1. Mampu membaca Q.S. Al-Baqarah: 148 dan Fātir: 32 dengan baik & benar.
1.1.2. Mampu mengidentifikasi tajwid dari ayat-ayat Al-Qur'an tersebut.
1.1.3. Mampu mengartikan per kata & per ayat dari ayat-ayat Al-Qur'an tersebut.
1.1.4. Mampu menerjemahkan ayat-ayat Al-Qur'an tersebut.
1.1.5. Mampu Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dimakan
1.1.6. Mampu Menjelaskan jenis-jenis binatang yang haram dimakan
1.1.7. Mampu Menjelaskan ciri-ciri binatang yang haram dimakan
1.1.8. Mampu Menjelaskan ketentuan dalam menyembelih binatang.
1.1.9. Mampu Menjelaskan ha-hal yang disunahkan dan dimakruhkan dalam menyembelih binatang.
1.1.10. Mampu Mempraktekkan cara menyembelih binatang

D. Uraian Materi Pembelajaran

1. QS al maidah:1
                    •     
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu[388]. dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.
[388] Aqad (perjanjian) mencakup: janji prasetia hamba kepada Allah dan perjanjian yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya.
2. Q.S. al-maidah:96
        •   
Allah Telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

3. Penjelasan Mengenai Jenis-Jenis Binatang Yang Halal Dan Haram Dimakan
Jenis-Jenis Binatang Yang Halal Dan Haram
A. Binatang Yang Halal Dan Haram
1. Binatang yang Dihalakan
a. Pengertian dan Macam-macam Binatang yang Dihalalkan
Binatang yang halal menurut syariat (Islam) adalah binatang yang boleh dimakan dan sesuai dengan syara`. Binatang yang halal dimakan dagingnya itu terbagi terbagi pada dua bagian, yaitu ada binatang darat dan binatang air.
Adapun yang dimaksud binatang darat ialah binatang yang hidupnya hanya di darat, dan jika masuk laut (air) akan mati, sedangkan binatang air adalah binatang yang hidup di air dan jika ke darat akan mati.
1) Binatang darat
a) Binatang ternak, seperti sapi, kerbau, kambing, biri-biri dan yang sejenisnya.
Firman Allah yang Artinya: “...Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang telah (dibacakan) dinyatakan (haramnya) kepadamu ....”(QS Al Maidah:1)
b) Kuda; menurut madzhab syafi`i termasuk binatang yang halal dagingnya. Sebagaimana hadits Rasulullah saw yang Artinya: “Dari Asma` binti Abu Bakar; ia berkata; Pada zaman Rasulullah saw. Kami pernah menyembelih kuda dan kami memakannya.”(H.R. Muttafaq`alaih)
c) Binatang dab (biawak), juga halal dimakan, berdasarkan hadits Rasulullah saw yang artinya: “dari Ibnu Abbas ra, ia berkata; aku makan daging biawak pada hidangan Rasulullah saw.”(H.R. Muttafaq`alaih)
d) Jenis Unggas, seperti ayam, itik, angsa, merpati, dan sejenisnya.
e) Keledai, sebagaimana hadits Rasulullah saw yang artinya: “Dari Abi Qatadah r.a. tentang keledai liar, maka Nabi saw. Memakan sebagian daging keledai itu.” (Muttafaq`alaih)
f) Kelinci, sabda Rasulullah saw yang Artinya "Dari Abi Qatadah r.a. tentang keledai liar, maka Nabi saw. Memakan sebagian daging keledai itu.” (Muttafaq`alaih)
g) Kelinci, sabda Rasulullah saw yang artinya "Dari Annas r.a. dalam kisah kelinci, ia berkata: Ia menyembelihnya, lalu mengirimkan daging punggungnya kepada Rasulullah saw, dan beliau menerimanya.” (Muttafaq`alaih)
2) Binatang Air
Binatang air semuanya halal dimakan dagingnya, meskipun yang menyerupai anjing dan sebagainya. Binatang-binatang yang hidup hanya di laut (air), halal dimakan tanpa kecuali, baik ketika masih hidup maupun sudah mati. Bahkan apa yang dimuntahkan binatang-binatang air itu juga halal hukumnya dan boleh dimakan selama belum busuk.
Firman Allah SWT yang artinya: “dihalalkan bagimu menangkap buruan (binatang) laut dan memakannya, akan jadi kesenangan bagimu dan bagi orang yang dalam perjalanan (musafir).” (Q.S. Al-Maidah:96)
b. Cara Menyembelih Binatang yang Dihalalkan
1) Pengertian Penyembelihan Binatang
Menyembelih binatang artinya memotong tenggorokan atau tempat perjalanan makanan dan minuman dengan maksud melenyapkan nyawa (roh) binatang untuk dimasak kemudian dimakan.
2) Syarat Sah Penyembelihan
a) Niat dengan sengaja menyembelih
b) Penyembelih harus seorang muslim atau ahli kitab, berakal sehat, dan dapat melihat. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “...makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi ahli kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka.” (Q.S. Al-Maidah:5)
c) Binatang yang disembelih adalah binatang darat yang halal dimakan dan ketika hendak disembelih masih hidup atau dapat bergerak.
d) Alat yang digunakan untuk menyembelih harus tajam dan dapat melukai, seperti besi, tembaga, dan sejenisnya. Tidak boleh menyembelih dengan kuku atau gigi.
Sabda Rasulullah saw yang artinya sesuatu yang dapat mengucurkan darah, dan disebutkan Asma Allah (ketika menyembelih), makanlah olehmu, kecuali gigi dan kuku.”(H.R. Bukhari dan Muslim)
3) Sunat Menyembelih
a) Sebelum menyembelih hendaknya membaca basmallahdan salawat kepada Nabi.
b) Hendaknya hewan dihadapkan ke arah kiblat.
c) Hendaknya dipotong kedua urat lehernya agar cepat mati
d) Binatang yang panjang lehernya, hendaknya dipotong di pangkal lehernya.
e) Binatang hendaknya dibaringkan ke sebelah rusuknya yang kiri, agar mudah bagi penyembelih untuk memotongnya.
f) Anak binatang yang ada di dalam perut induknya, tidak harus disembelih lagi. Sebab, cukup dengan menyembelih induknya saja.
Sabda Rasulullah saw yang artinya “Dari Abu Sa`id: Nabi Muhammad saw bersabda: tentang urusan penyembelihan anak binatang yang dalam perut induknya, kata Beliau: Menyembelihnya cukuplah dengan menyembelih induknya.” (H.R. Ahmad dan Turmuzi)
Selain yang disunatkan adapula yang sebaiknya dihindari atau dimakruhkan, yaitu jangan menyembelih hewan sampai putus lehernya dan jangan menggunakan alat penyembelih yang kurang tajam.
2. Binatang Yang Diharamkan
a. Macam-macam Binatang yang diharamkan
1) Sebab ada nash Al-Qur`an atau hadits yang melarangnya.
Firman Allah SWT yang artinya:
“Diharamkan atas kamu (makan) bangkai, darah, daging bangkai, dan apa-apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; dan yang (mati) dicekik, dan yang mati jatuh dari atas, dan yang (mati) diterkam, dan yang (mati) ditolak binatang buas, kecuali yang (sempat) disembelih, dan binatang-binatang yang disembelih atas nama berhala.” (Q.S. Al-Maidah:3)
2) Haram karena dilarang membunuhnya; seperti semut, lebah, burung teguk-teguk, burung surad, dll.
3) Binatang-binatang yang dibolehkan membunuhnya, seperti tikus, kalajengking, burung elang, anjing penggigit, kadal,dll.
4) Haram karena dipandang kotor dan menjijikan, seperti kutu, ulat, ular, dll.
5) Semua binatang yang bertaring dan buas, seperti gajah, singa, harimau, serigala, dll.
6) Binatang yang hidup di darat dan juga di air (di dua alam) seperti katak, buaya,ketam, dll.

E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4.
F. Skenario Pembelajara
Tahapan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Aspek Life Skil Yang Dikembangkan
Pendahuluan Pengantar 1. Guru mengkondisikan kelas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran;
2 Guru menyampaikan apersefsi berupa motivasi
- Guru menanyakan kepada siswa tentang jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan berdasarkan qs al-maidah ayat 1 dan q.s. al-maidah ayat 96
- Siswa termotivasi untuk mendeskripsika tentang jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan berdasarkan qs al-maidah ayat 1 dan q.s. al-maidah ayat 96
- Siswa mengidentifikasi jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan berdasarkan qs al-maidah ayat 1 dan q.s. al-maidah ayat 96
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran; 20menit

- Kecakapan Akademik (kecakapan identifikasi variable)
Kegiatan Inti Penerapan 1. Siswa membentuk kelompok
2. Siswa mencari informasi tentang Jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan berdasarkan QS Al-Maidah Ayat 1 dan Q.S. Al-Maidah ayat 96
3. Pelaksanaan Diskusi
A. Siswa melaksanakan identifikasi tentang Jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan berdasarkan QS Al-Maidah Ayat 1 dan Q.S. Al-Maidah ayat 96
B. Siswa melaksanakan identifikasi tentang Jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan
C. Siswa mendiskusikan tentang Jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan berdasarkan QS Al-Maidah Ayat 1 dan Q.S. Al-Maidah ayat 96
D. Siswa menyampaikan hasil diskusi tugas kelompok
E. Guru menyempurnakan hasil diskusi
10menit
20menit



20menit



20menit

20menit



50menit
20menit - Kecakapan Sosial (kecakapan bekerjasama)
- kecakapan akademis

- kecakapa memecahkan masalah


- Kecakapan kesadaran potensi diri

- Sds

- kecakapan akademik (merangkum, merumuskan, menghipotesis, mempresentasikan)
Penutup Refleksi 1. Menyimpulkan materi bersama-sama
2. Memberitahukan tugas yang harus dilakukan oleh siswa di rumah
3. Melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajarinya 20menit - kesadaran potensi diri
- Kecakapan akademik
- Kecakapan memecahkan masalah

G. Media Pembelajaran
1. Alat: Al-Qur'an dan terjemahnya
2. Sumber bahan: Buku Paket Fiqih MTs kelas 2 Drs. Amir Abyan, MA., VCD, dan LKS

H. Penilaian
1. Prosedur
1.1.Penilaian proses belajar melalui observasi dan tugas.
1.2.Penilaian hasil belajar melalui tugas membaca Al-Qur'an, soal-soal latihan Bab 1, dan ulangan harian.
2. Alat penilaian: lembar pengamatan dan soal-soal pilihan ganda dan esay.


Lembang, Juli 2008
Mengetahui, Guru mata pelajaran
Kepala _______________


NIP. _______________ NIP.

0 komentar: